Minggu, 16 Desember 2018

Cara untuk Menghafal Al quran yang Baik


Cara untuk Menghafal Al quran yang Baik
Sebagian besar Pondok Pesantren atau Boarding School di Indonesia menetapkan kebijakan untuk para siswa/santrinya menghafal Al quran agar dapat menjadi hafidz. Dimulai dari jenjang SLTP (Sekolah Lannjutan Tingkat Pertama) hingga SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) keduanya mentapkan kebijakan yang sama. Bahkan kuantitas dari setiap hafalan disamakan. Hal yang sedikit membedakan terdapat pada kualitas hafalan ketika dilafalkan. Kemampuan siswa/santri SLTA memiliki keunggulan dibandingkan SLTA dalam melafalkan hafalan dikarenakan rata-rata dari mereka sudah ada yang pernah  menjalani pendidikan di SLTP sehingga menjadi lebih berpengalaman. Sebaliknya, siswa yang baru dan belum pernah berpengalaman kesulitan dalam beradaptasi menjalani kegiatan dan kebijakan di Pondok Pesantren modern tersebut. Terutama dalam menghafal Al quran. Tentu tidak bisa sembarangan dalam membaca dan mempelajari Al quran. Setiap siswa harus memiliki dan  mendapatkan ilmu serta aturan  dalam membacanya, baik dari segi tajwid, waqaf dan makharijal huruf harus betul. Berikut tips-tips untuk menghafal Al quran yang baik.
Pertama, mengikhlaskan niat. Hal terpenting untuk mengawali kegiatan menghafal Al quran itu dengan cara mengikhlaskan niat. Seluruh hal baik itu harus di awali dengan hati yang ikhlas. Menghafal Al quran juga termasuk hal baik. Percuma saja apabila niat dalam menghafal Al quran tidak iklhlas karena Allah swt melainkan hanya untuk Ria dan pamer. Hasil dari usaha untuk menghafal akan sia-sia. Lain halnya apabila kita menghafal Al quran dengan niat iklhlas karena Allah, insyallah akan dibantu dan dipermudah oleh Allah. Pada hakikatnya hambatan terbesar dalam menghafal adalah rasa malas. Oleh karena itu, pertolongan dan bantuan Allah sangat dibutuhkan.
Kedua, memperbaiki bacaan. Sebelum memulai menghafalkan Al quran, haruslah diperbaiki setiap surat yang dibaca. Perhatikan huruf dan hukum bacaannya agar tidak terjadi kesalahan ketika selesai dihafal. Apabila terjadi kesalahan pengucapan pada huruf ataupun hukum bacaan maka akan merubah arti dan makna setiap ayat pada Al quran. Sangatlah penting untuk teliti dalam membaca dan memperbaiki bacaan.
Ketiga, menghafal perhalaman atau perayat. Para penghafal Al quran dapat menghafal perhalaman atau perayat. Akan tetapi, sebelumnya haruslah dibaca ulang minimal sebanyak 50x agar setiap ayat yang dihafal benar-benar diketahui secara detail mulai dari hukum bacaan, pengucapan setiap huruf dan lain-lain. Insyallah dengan cara seperti ini akan mempercepat dan memperkuat hafalan.
Ketiga, pasang target menghafal. Biasanya ketika hafalan kita sudah banyak pasti akan mengalami berbagau kendala, seperti: susah masuk dan hafalan yang sudah dihafal lupa lagi. Sehingga mengakibatkan turunnya semangat untuk menghafalkan Al quran dan kita menganggap bahwa Al quran sangat sulit untuk dihafal. Oleh karena itu, memasang target sangatlah penting karena disaat semangat kita turun karena hal-hal tersebut akan selalu ingat dengan impian menjadi penghafal Al quran. Akhirnya semangat pun tumbuh kembali.
Keempat, mengulang-ulang hafalan dan terus membaca Al quran. Cara  untuk memperkuat hafalan haruslah terus mengulang-ulang hafalan dan terus membaca Al quran. Sehingga setiap surat yang telah dihafal tidak akan lupa.
Kelima, memperbanyak mendengar bacaan Al quran. Faktor lain untuk memperkuat hafalan dengan cara memperbanyak mendengarkan bacaan Al quran. Dapat menggunakan MP3 yang berisikan audio surat-surat Al quran. Sehingga kita mendengarkannya kapan saja.
Jadi, dapat disimpulkan mengetahui problematika dan solusi dalam menghafal Al quran sangatlah penting untuk menunjang keberlangsungan dan ketetapan hati juga diri dalam menghafal Al quran. Terutama pada siswa atau siapa saja yang sebelumnya belum pernah menghafal Al quran tapi ingin menghafalkan Al quran.

Cara untuk Menghafal Al quran yang Baik

Cara untuk Menghafal Al quran yang Baik Sebagian besar Pondok Pesantren atau Boarding School di Indonesia menetapkan kebijakan untuk pa...