Hubungan Timbal Balik Lingkungan
Pendidikan Dengan Proses Pendidikan
Secara bahasa yang dimaksud dengan hubungan yaitu
ikatan, kontak, pertaliat atau sangkut-paut. Sedangkan yang dimaksud timbal
balik yaitu saling memberi, imbang. Lingkungan secara umum diartikan
sebagai kesatuan ruang dengan segala benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup,
termasuk manusia dan perilakungya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta mehluk hidup lainnya. Adapun yang dimaksud
dengan pendidikan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sengaja yang
bertujuan sebagai wadah berjalannya proses pembelajaran agar peserta didik
dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Jadi, dapat disimpulkan yang
dimaksud dengan Hubungan timbal balik lingkungan dengan proses pendidikan
adalah Suatu ikatan yang dalam prosesnya terjadi saling memberikan dampak
positif.
Sementara itu, pada hakikatnya lingkungan pendidikan
dapat diartikan sebagai sesuatu yang ada di luar diri individu, meskipun begitu
ada pendapat lain menyatakan bahwa ada lingkungan yang berada dalam individu.
Lingkungan pendidikan itu meliputi :
1.
Lingkungan phisik (keadaan alam, iklim).
2.
Lingkungan budaya (ekonomi, seni, bahasa, pandangan
hidup, politik, keagamaan, pandangan hidup, dan lainnya).
3.
Lingkungan sosial/ masyarakat (kelompok bermain,
organisasi, keluarga).
Ø Hubungan
Timbal Balik Antara Lingkungan Pendidikan
1.
Pengaruh Keluarga terhadap Sekolah dan Masyarakat
Keluarga merupakan satuan organisasi
terkecil di masyarakat yang berperan sangat penting dalam membentuk watak dan
kepribadian anggota keluarga. Di dalam sebuah masyarakat terdiri dari keluarga-keluarga.
Bersumber dari keluargalah gagasan terbentuk untuk terus menurunkan standar
kepribadian dan watak yang baik sehingga dapat diakui oleh semua kalangan masyarakat. Selain itu, terdapat
salah satu instansi formal yang dapat menurunkan watak dan kepribadian kepada
masyarakat. Instansi tersebut adalah sekolah. Sekolah tidak akan terus
berdiri jika tidak di dukung oleh masyarakat, maka dari itu kedua sistem sosial
ini saling mendukung dan melengkapi. terbentuk perubahan sosial
Sebagai salah satu wujud sekolah
sebagai bagian dari masyarakat maka terbentuklah sekolah masyarakat (community school). Sekolah ini bersifat life centered. Beberapa hal yang menjadi
pokok pelajaran adalah kebutuhan manusia, masalah- masalah dan proses-proses
sosial dengan tujuan untuk memperbaiki kehidupan dalam masyarakat. Masyarakat
dipandang sebagai laboratorium, Di situlah anak belajar, menyelidiki dan turut
serta dalam usaha-usaha masyarakat yang mengandung unsur pendidikan.
Menurut Oqbum fungsi keluarga itu
adalah sebagai berikut :
a.
Fungsi ekonomi
b.
Fungsi kasih sayang
c.
Fungsi perlindungan/penjagaan
d.
Fungsi pendidikan
e.
Fungsi status keluarga
f.
Fungsi agama
g.
Fungsi rekreasi
2.
Pengaruh Sekolah terhadap Keluarga dan Masyarakat
Sekolah adalah Badan investasi
manusiawi. Sementara itu, manusia merupakan subjek perkembangan, kemajuan dan
perubahan sehingga mutunya sangat berpengaruh dalam memajukan segala aspek pada
kehidupannya.
Pengaruh pendidikan sekolah terhadap perkembangan
masyarakat, yakni:
a.
Mencerdaskan kehidupan masyarakat
Peran dan kontribusi sekolah pada masyarakat yakni untuk mencerdaskan
setiap individu yang terdapat di masyarakat. Ketepatan, tantangan kehidupan dan
kecepatan penyelesaian ditentukan oleh tingkatan kecerdasan yang dimiliki
masyarakat. Seperti halnya ketika terdapat permasalahan yang pelik dan sulit di
selesaikan akan dengan mudah dan sederhana di selesaikan oleh masyarakat yang
mempunyai kecerdasan memadai. Begitupun sebaliknya dengan masyarakat yang
kurang akan kecerdasannya.
b.
Mencetak masyarakat yang terbekali dan siap terjun di
dunia kerja
c.
Melahirkan sikap-sikap positif dan membangun bagi warga
masyarakat, sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis
ditengah-tengah masyarakat.
3.
Pengaruh Masyarakat terhadap Keluarga dan Sekolah
a.
Sebagai arah dalam menentukan tujuan.
b.
Sebagai masukan dalam menentukan proses
belajar-mengajar.
c.
Sebagai sumber belajar.
d.
Sebagai pemberi dana dan fasilitas lainnya.
e.
Sebagai laboratorium guna pengembangan dan penelitian
sekolah.
Penjelasan
pengaruh masyarakat terhadap proses pendidikan :
a.
Pendidikan sebagai persiapan untuk hidup dimasyarakat
Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa berkomunikasi dan hidup
bersama dalam masyarakat. Tidak akan bisa manusia menyalahi kodratnya sebagai
makhluk sosial untuk hidup menyendiri dan tidak membutuhkan siapapun. Terutama
seorang anak, setiap anak patut dipersiapkan oleh lembaga pendidikan untuk bisa
hidup selaras dengan masyarakat.
b.
Pendidikan dan kesadaran kebangsaan Indonesia.
Pendidikan di Indonesia patut membangkitkan spirit cinta tanah air,
kebangsaan serta menanamkan kesadaran kebangsaan kepada anak didik karena jika hal
ini tidak dipupuk atau ditumbuhkan maka generasi muda Indonesia akan
terpecah-belah.
c.
Pendidikan dan pelestarian Pancasila.
Pancasila menempati posisi sebagai dasar negara negara kesatuan Republik
Indonesia yang menjadi kepribadian dan pandangan hidup warga Indonesia.
Pancasila juga merupakan perjanjian luhur bangsa. Mengingat pentingnya akan hal
tersebut maka sangatlah penting untuk menanamkan pancasila pada anak sedini
mungkin. Pelestarian nilai pancasila dapat dilakukan melalui jalur pendidikan
meliputi pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan masyarakat. Melalui
jalur media massa dan jalur organisasi politik.
d.
Pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
Pendidikan
memiliki hubungan yang erat dengan tercapainya masyarakat yang sejahtera, adil,
dan akmur. Hal ini dibuktikan dalam UUD 1945 tentang tujuan dari pendidikan di
Indonesia:
1)
Pasal yang terdapat didalam batang tubuh UUD 1945 yang
mengatur tentang pendidikan pasal 31.
a)
ayat 1 Setiap warga negara berhak mendapatkan
pengajaran.
b)
ayat 2 Pemerintah berusaha menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional yang diatur dengan undang-undang berdasarkan pasal
ini. Disusunlah sebuah undang-undang organik yang mengatur pendidikan dan
pengajaran Indonesia yaitu UU. No. 4 tahun 1950, No. 12 tahun 1954, yang
disebut Undang-undang Pendidikan dan Pengajaran (UUDP).
2)
Pasal 3 dari UUDP menyebutkan bahwa tujuan pendidikan
dan pengajaran nasional Indonesia adalah membentuk manusia sosial yang cukup
dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab untuk kesejahteraan
masyarakat masyarakat dan tanah air. Rumusan tujuan pendidikan itu terdiri atas
dua bagain yaitu:
a)
Tujuan individual yaitu membentuk manusia susila yang
cukup.
b)
Tujuan kemasyarakatan yaitu membentuk warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat dan tanah
air. Dengan demikian maka setiap warga negara Indonesia harus susila, cakap,
demokratis dan bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat.
SUMBER
Hayati, Ikari. Dkk. (2014). Hubungan Timbal-Balik Antara Lingkungan Pendidikan.Diakses dari :
http://ikarihayati.blogspot.co.id/2014/12/hubungan-timbal-balik-antara-lingkungan.html
Hubungan Timbal Balik Lingkungan
Pendidikan Dengan Proses Pendidikan
Secara bahasa yang dimaksud dengan hubungan yaitu
ikatan, kontak, pertaliat atau sangkut-paut. Sedangkan yang dimaksud timbal
balik yaitu saling memberi, imbang. Lingkungan secara umum diartikan
sebagai kesatuan ruang dengan segala benda, daya, keadaan, dan mahluk hidup,
termasuk manusia dan perilakungya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta mehluk hidup lainnya. Adapun yang dimaksud
dengan pendidikan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sengaja yang
bertujuan sebagai wadah berjalannya proses pembelajaran agar peserta didik
dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Jadi, dapat disimpulkan yang
dimaksud dengan Hubungan timbal balik lingkungan dengan proses pendidikan
adalah Suatu ikatan yang dalam prosesnya terjadi saling memberikan dampak
positif.
Sementara itu, pada hakikatnya lingkungan pendidikan
dapat diartikan sebagai sesuatu yang ada di luar diri individu, meskipun begitu
ada pendapat lain menyatakan bahwa ada lingkungan yang berada dalam individu.
Lingkungan pendidikan itu meliputi :
1.
Lingkungan phisik (keadaan alam, iklim).
2.
Lingkungan budaya (ekonomi, seni, bahasa, pandangan
hidup, politik, keagamaan, pandangan hidup, dan lainnya).
3.
Lingkungan sosial/ masyarakat (kelompok bermain,
organisasi, keluarga).
Ø Hubungan
Timbal Balik Antara Lingkungan Pendidikan
1.
Pengaruh Keluarga terhadap Sekolah dan Masyarakat
Keluarga merupakan satuan organisasi
terkecil di masyarakat yang berperan sangat penting dalam membentuk watak dan
kepribadian anggota keluarga. Di dalam sebuah masyarakat terdiri dari keluarga-keluarga.
Bersumber dari keluargalah gagasan terbentuk untuk terus menurunkan standar
kepribadian dan watak yang baik sehingga dapat diakui oleh semua kalangan masyarakat. Selain itu, terdapat
salah satu instansi formal yang dapat menurunkan watak dan kepribadian kepada
masyarakat. Instansi tersebut adalah sekolah. Sekolah tidak akan terus
berdiri jika tidak di dukung oleh masyarakat, maka dari itu kedua sistem sosial
ini saling mendukung dan melengkapi. terbentuk perubahan sosial
Sebagai salah satu wujud sekolah
sebagai bagian dari masyarakat maka terbentuklah sekolah masyarakat (community school). Sekolah ini bersifat life centered. Beberapa hal yang menjadi
pokok pelajaran adalah kebutuhan manusia, masalah- masalah dan proses-proses
sosial dengan tujuan untuk memperbaiki kehidupan dalam masyarakat. Masyarakat
dipandang sebagai laboratorium, Di situlah anak belajar, menyelidiki dan turut
serta dalam usaha-usaha masyarakat yang mengandung unsur pendidikan.
Menurut Oqbum fungsi keluarga itu
adalah sebagai berikut :
a.
Fungsi ekonomi
b.
Fungsi kasih sayang
c.
Fungsi perlindungan/penjagaan
d.
Fungsi pendidikan
e.
Fungsi status keluarga
f.
Fungsi agama
g.
Fungsi rekreasi
2.
Pengaruh Sekolah terhadap Keluarga dan Masyarakat
Sekolah adalah Badan investasi
manusiawi. Sementara itu, manusia merupakan subjek perkembangan, kemajuan dan
perubahan sehingga mutunya sangat berpengaruh dalam memajukan segala aspek pada
kehidupannya.
Pengaruh pendidikan sekolah terhadap perkembangan
masyarakat, yakni:
a.
Mencerdaskan kehidupan masyarakat
Peran dan kontribusi sekolah pada masyarakat yakni untuk mencerdaskan
setiap individu yang terdapat di masyarakat. Ketepatan, tantangan kehidupan dan
kecepatan penyelesaian ditentukan oleh tingkatan kecerdasan yang dimiliki
masyarakat. Seperti halnya ketika terdapat permasalahan yang pelik dan sulit di
selesaikan akan dengan mudah dan sederhana di selesaikan oleh masyarakat yang
mempunyai kecerdasan memadai. Begitupun sebaliknya dengan masyarakat yang
kurang akan kecerdasannya.
b.
Mencetak masyarakat yang terbekali dan siap terjun di
dunia kerja
c.
Melahirkan sikap-sikap positif dan membangun bagi warga
masyarakat, sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis
ditengah-tengah masyarakat.
3.
Pengaruh Masyarakat terhadap Keluarga dan Sekolah
a.
Sebagai arah dalam menentukan tujuan.
b.
Sebagai masukan dalam menentukan proses
belajar-mengajar.
c.
Sebagai sumber belajar.
d.
Sebagai pemberi dana dan fasilitas lainnya.
e.
Sebagai laboratorium guna pengembangan dan penelitian
sekolah.
Penjelasan
pengaruh masyarakat terhadap proses pendidikan :
a.
Pendidikan sebagai persiapan untuk hidup dimasyarakat
Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa berkomunikasi dan hidup
bersama dalam masyarakat. Tidak akan bisa manusia menyalahi kodratnya sebagai
makhluk sosial untuk hidup menyendiri dan tidak membutuhkan siapapun. Terutama
seorang anak, setiap anak patut dipersiapkan oleh lembaga pendidikan untuk bisa
hidup selaras dengan masyarakat.
b.
Pendidikan dan kesadaran kebangsaan Indonesia.
Pendidikan di Indonesia patut membangkitkan spirit cinta tanah air,
kebangsaan serta menanamkan kesadaran kebangsaan kepada anak didik karena jika hal
ini tidak dipupuk atau ditumbuhkan maka generasi muda Indonesia akan
terpecah-belah.
c.
Pendidikan dan pelestarian Pancasila.
Pancasila menempati posisi sebagai dasar negara negara kesatuan Republik
Indonesia yang menjadi kepribadian dan pandangan hidup warga Indonesia.
Pancasila juga merupakan perjanjian luhur bangsa. Mengingat pentingnya akan hal
tersebut maka sangatlah penting untuk menanamkan pancasila pada anak sedini
mungkin. Pelestarian nilai pancasila dapat dilakukan melalui jalur pendidikan
meliputi pendidikan keluarga, pendidikan sekolah dan pendidikan masyarakat. Melalui
jalur media massa dan jalur organisasi politik.
d.
Pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.
Pendidikan
memiliki hubungan yang erat dengan tercapainya masyarakat yang sejahtera, adil,
dan akmur. Hal ini dibuktikan dalam UUD 1945 tentang tujuan dari pendidikan di
Indonesia:
1)
Pasal yang terdapat didalam batang tubuh UUD 1945 yang
mengatur tentang pendidikan pasal 31.
a)
ayat 1 Setiap warga negara berhak mendapatkan
pengajaran.
b)
ayat 2 Pemerintah berusaha menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional yang diatur dengan undang-undang berdasarkan pasal
ini. Disusunlah sebuah undang-undang organik yang mengatur pendidikan dan
pengajaran Indonesia yaitu UU. No. 4 tahun 1950, No. 12 tahun 1954, yang
disebut Undang-undang Pendidikan dan Pengajaran (UUDP).
2)
Pasal 3 dari UUDP menyebutkan bahwa tujuan pendidikan
dan pengajaran nasional Indonesia adalah membentuk manusia sosial yang cukup
dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab untuk kesejahteraan
masyarakat masyarakat dan tanah air. Rumusan tujuan pendidikan itu terdiri atas
dua bagain yaitu:
a)
Tujuan individual yaitu membentuk manusia susila yang
cukup.
b)
Tujuan kemasyarakatan yaitu membentuk warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat dan tanah
air. Dengan demikian maka setiap warga negara Indonesia harus susila, cakap,
demokratis dan bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat.
SUMBER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar