Minggu, 23 September 2018

Gerakan Kepramukaan Solusi Merekonstruksi Karakter Bangsa


Gerakan Kepramukaan
Solusi Merekonstruksi Karakter Bangsa
Penurunan karakter telah terjadi di kalangan siswa Indonesia. Banyak fakta yang telah menjadi bukti nyata atas penurunan karakter siswa Indonesia tersebut. Fakta yang telah terjadi seperti tawuran pelajar. Tawuran pelajar yang terjadi pada tahun 2010 sampai dengan 2015 telah memakan banyak korban. Seperti pada data kasus pengaduan anak berdasarkan Klaster Pendidikan KPAI periode Januari 2010 hingga Juli 2015 menyebutkan anak korban tawuran pelajar sebanyak 271 orang. Fakta lain yang membuktikan terjadinya penurunan karakter siswa Indonesia ialah banyaknya perokok aktif dan tindak asusila yang terjadi di kalangan anak-anak sampai remaja. Sangat miris rasanya mengetahui ketiga fakta tersebut. Tentu ini adalah sebuah ironi yang harus segera dibenahi oleh semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat pada umumnya. Pasalnya para siswa yang merupakan agen perubahan sebuah bangsa dan generasi penerus yang semestinya senantiasa berjalan di jalan lurus.
Saat ini telah ada solusi untuk memperbaiki keadaan krisis karakter siswa Indonesia. Solusi  tersebut ialah gerakan kepramukaan. Gerakan kepramukaan adalah suatu wadah yang menyediakan pendidikan kepanduan Indonesia. Gerakan kepramukaan merupakan wadah gerakan kepanduan Indonesia yang bertujuan untuk membina kaum muda yang mengarah pada aspek pembentukkan karakter seperti spiritual, sosial, dan intelektual. Di dalam gerakan kepramukaan sudah ada kepramukaan yang siap menjadikan seluruh siswa Indonesia kembali berkarakter. Kepramukaan ialah ilmu pramuka yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotor. Kepramukaan telah memiliki kode etik dan kehormatan yang tentunya sesuai dengan visi-misi dalam merekonstruksi karakter para siswa Indonesia. Dasa dharma merupakan kode etik dan tri satya menjadi kode kehormatan setiap pemuda yang telah bergabung dalam gerakan kepramukaan. Anggota gerakan kepramukaan biasa dikenal dengan pramuka.
Perlu diingat bahwa dalam kurikulum 2013 pramuka menjadi kegiatan ekstrakurikuler  wajib di sekolah yang harus diikuti setiap siswa Indonesia. Sesuai dengan UU no 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka serta di tambah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Wajibnya penyelenggaraan pendidikan kepramukaan tentu akan merekonstruksi karakter siswa Indonesia secara perlahan hingga akhirnya karakter yang diinginkan didapatkan. Setiap siswa Indonesia akan menjadi seorang pramuka. Seorang pramuka yang berarti pemuda yang selalu berkarya. Itu berarti siapapun yang terlibat dalam pendidikan kepramukaan dalam suatu gerakan kepramukaan besar kemungkinan akan terbentuk karakter-karakter positif. Inilah tujuan dan harapan-harapan dari adanya gerakan kepramukaan di Indonesia. Kontribusi gerakan kepramukaan sangat dibutuhkan demi mengembalikkan karakter positif yang dimiliki setiap siswa Indonesia. Sebut saja nilai-nilai yang  terkandung di dalam dasa dharma pramuka. Mulai dari takwa kepada tuhan yang maha esa. Poin pertama ini akan mengajak setiap anggota pramuka untuk bertakwa kepada tuhan yang maha esa. Tidak akan ada pihak yang membeda-bedakan. Seluruh anggota pramuka selalu menjunjung tinggi sikap saling hormat dan menghormati. Selanjutnya poin kedua yang berbunyi, “cinta alam dan kasih sayang sesama manusia”. Tentunya di poin kedua ini telah menegaskan bahwa setiap anggota pramuka memiliki cinta dan kasih sayang yang besar dalam menjaga keasrian dan keharmonisan sesama makhluk hidup ataupun mati ciptaan tuhan. Sampai dengan poin ke sepuluh yang berbunyi, “bertanggung jawab dan dapat dipercaya.” Poin terakhir dalam dasa dharma ini menekankan bahwa sejatinya setiap anggota pramuka senantiasa akan bertanggung jawab dan menjaga kepercayaan pihak lain terhadap apapun yang di amanahkan.
Rekonstruksi karakter di kalangan siswa Indonesia akan tercapai seiring kehadiran gerakan kepramukaan di lingkungan pendidikan dasar dan menengah. Gerakan kepramukaan akan menjadi perantaranya. Tentu saja keberlangsungan gerakan kepramukaan merupakan bentuk usaha pemerintah dalam mengembalikan keutuhan karakter positif yang dimiliki siswa Indonesia. Karena tuhan tidak akan merubah suatu bangsa, kecuali bangsa itu sendiri yang mau merubah diri. Firman Allah Swt. Yang berbunyi:
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” [Ar-Ra’d/13:11]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara untuk Menghafal Al quran yang Baik

Cara untuk Menghafal Al quran yang Baik Sebagian besar Pondok Pesantren atau Boarding School di Indonesia menetapkan kebijakan untuk pa...