Gerakan
Kepramukaan
Solusi
Merekonstruksi Karakter Bangsa
Penurunan karakter telah terjadi di kalangan
siswa Indonesia. Banyak fakta yang telah menjadi bukti nyata atas penurunan
karakter siswa Indonesia tersebut. Fakta yang telah terjadi seperti tawuran
pelajar. Tawuran pelajar yang terjadi pada tahun 2010 sampai dengan 2015 telah
memakan banyak korban. Seperti pada data kasus pengaduan anak berdasarkan Klaster
Pendidikan KPAI periode Januari 2010 hingga Juli 2015 menyebutkan anak korban
tawuran pelajar sebanyak 271 orang. Fakta lain yang membuktikan
terjadinya penurunan karakter siswa Indonesia ialah banyaknya perokok aktif dan
tindak asusila yang terjadi di kalangan anak-anak sampai remaja. Sangat miris
rasanya mengetahui ketiga fakta tersebut. Tentu ini adalah sebuah ironi yang
harus segera dibenahi oleh semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat pada
umumnya. Pasalnya para siswa yang merupakan agen perubahan sebuah bangsa dan
generasi penerus yang semestinya senantiasa berjalan di jalan lurus.
Saat ini telah ada solusi
untuk memperbaiki keadaan krisis karakter siswa Indonesia. Solusi tersebut ialah gerakan kepramukaan. Gerakan
kepramukaan adalah suatu wadah yang menyediakan pendidikan kepanduan Indonesia.
Gerakan kepramukaan merupakan wadah gerakan kepanduan Indonesia yang bertujuan untuk
membina kaum muda yang mengarah pada aspek pembentukkan karakter seperti
spiritual, sosial, dan intelektual. Di dalam gerakan kepramukaan sudah ada
kepramukaan yang siap menjadikan seluruh siswa Indonesia kembali berkarakter.
Kepramukaan ialah ilmu pramuka yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotor.
Kepramukaan telah memiliki kode etik dan kehormatan yang tentunya sesuai dengan
visi-misi dalam merekonstruksi karakter para siswa Indonesia. Dasa dharma
merupakan kode etik dan tri satya menjadi kode kehormatan setiap pemuda yang
telah bergabung dalam gerakan kepramukaan. Anggota gerakan kepramukaan biasa
dikenal dengan pramuka.
Perlu diingat bahwa dalam
kurikulum 2013 pramuka menjadi kegiatan
ekstrakurikuler wajib di sekolah yang
harus diikuti setiap siswa Indonesia. Sesuai dengan UU no 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka serta di
tambah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan
ekstrakurikuler wajib pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Wajibnya
penyelenggaraan pendidikan kepramukaan tentu akan merekonstruksi karakter siswa
Indonesia secara perlahan hingga akhirnya karakter yang diinginkan didapatkan. Setiap
siswa Indonesia akan menjadi seorang pramuka. Seorang pramuka yang berarti
pemuda yang selalu berkarya. Itu berarti siapapun yang terlibat dalam
pendidikan kepramukaan dalam suatu gerakan kepramukaan besar kemungkinan akan
terbentuk karakter-karakter positif. Inilah tujuan dan harapan-harapan dari
adanya gerakan kepramukaan di Indonesia. Kontribusi gerakan kepramukaan sangat
dibutuhkan demi mengembalikkan karakter positif yang dimiliki setiap siswa
Indonesia. Sebut saja nilai-nilai yang terkandung
di dalam dasa dharma pramuka. Mulai dari takwa kepada tuhan yang maha esa. Poin
pertama ini akan mengajak setiap anggota pramuka untuk bertakwa kepada tuhan
yang maha esa. Tidak akan ada pihak yang membeda-bedakan. Seluruh anggota pramuka
selalu menjunjung tinggi sikap saling hormat dan menghormati. Selanjutnya poin
kedua yang berbunyi, “cinta alam dan kasih sayang sesama manusia”. Tentunya di
poin kedua ini telah menegaskan bahwa setiap anggota pramuka memiliki cinta dan
kasih sayang yang besar dalam menjaga keasrian dan keharmonisan sesama makhluk
hidup ataupun mati ciptaan tuhan. Sampai dengan poin ke sepuluh yang berbunyi, “bertanggung
jawab dan dapat dipercaya.” Poin terakhir dalam dasa dharma ini menekankan
bahwa sejatinya setiap anggota pramuka senantiasa akan bertanggung jawab dan
menjaga kepercayaan pihak lain terhadap apapun yang di amanahkan.
Rekonstruksi karakter di kalangan siswa Indonesia akan
tercapai seiring kehadiran gerakan kepramukaan di lingkungan pendidikan dasar
dan menengah. Gerakan kepramukaan akan menjadi perantaranya. Tentu saja keberlangsungan
gerakan kepramukaan merupakan bentuk usaha pemerintah dalam mengembalikan
keutuhan karakter positif yang dimiliki siswa Indonesia. Karena tuhan tidak
akan merubah suatu bangsa, kecuali bangsa itu sendiri yang mau merubah diri.
Firman Allah Swt. Yang berbunyi:
إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ
يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” [Ar-Ra’d/13:11]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar