Manfaat Penggunaan Bahasa Indonesia yang
Baik dan Benar dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Pada hakikatnya bahasa bukanlah hal asing bagi
setiap orang. Sebab bahasa senantiasa digunakan sebagai media berkomunikasi
yang efektif terhadap sesama. Meskipun
tak dapat dipungkiri bahwa masih saja terdapat orang yang belum memahami mengenai
penggunaan kaidah kebahasaan yang baik dan benar. Padahal kurangnya pemahaman
tentang kaidah kebahasaan dapat menimbulkan kesalahpahaman terhadap pihak kedua
yang menjadi lawan bicara. Hal ini bisa terjadi karena kekurangan tersebut
terus diulangi tanpa ada perbaikan yang dilakukan oleh diri pribadi.
Di zaman modern ini setiap orang harus memiliki
kecakapan dalam berbahasa baik lisan maupun tulisan. Terlebih bagi orang yang memiliki
peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat dan tinggal di daerah dengan
beragam bahasa seperti di Indonesia. Maka haruslah memahami bahasa pemersatu
bangsa yakni bahasa Indonesia untuk memudahkan berkomunikasi. Seperti halnya
berperan sebagai guru yang mengajarkan ilmu pengetahuan dengan misi menanamkan
akhlak baik dan mencerdaskan diri siswa.
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat dibutuhkan dalam
menyampaikan setiap ilmu pengetahuan karena sangat berpengaruh terhadap
pemahaman siswa. Bisa dibayangkan apabila penggunaan bahasa Indonesia yang digunakan
tidak memerhatikan kesesuaian dengan kaidah kebahasaan yang baik dan benar.
Bingung dan salah pasti didapat siswa atas pengajaran ilmu pengetahuan yang
disampaikan oleh guru. Oleh karena itu, penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar sangat diperlukan oleh seorang guru dalam menyampaikan ilmu
pengetahuan kepada para siswa. Berikut adalah Manfaat penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar sesuai PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia) dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah.
1.
Memudahkan Siswa dalam Memahami Materi
Pelajaran yang Diajarkan
Seorang guru harus bisa menyampaikan segala
materi dengan bahasa yang membuat setiap siswa dapat memahami penjelasan dengan
mudah. Jangan pernah menggunakan bahasa yang dapat menyulitkan siswa. Sesuai
dengan hadist yang berbunyi:
وَعَنْ أَبِي صِرْمَةَ رضى الله
عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم : مَنْ ضَارَّ مُسْلِمًا
ضَارَّهُ اَلله, وَمَنْ شَاقَّ مُسَلِّمًا شَقَّ اَللَّهُ عَلَيْهِ )أَخْرَجَهُ
أَبُو دَاوُدَ وَاَلتِّرْمِذِيُّ
(وَحَسَّنَهُ
Artinya: Dari shahābat Abi
Shirmah radhiyallāhu Ta'āla 'anhu beliau berkata, Rasūlullāh shallallāhu
'alayhi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang memberi kemudharatan kepada
seorang muslim, maka Allāh akan memberi kemudharatan kepadanya, barangsiapa
yang merepotkan (menyusahkan) seorang muslim maka Allāh akan menyusahkan
dia." (Hadīts riwayat Abū Dāwūd nomor 3635, At Tirmidzi nomor 1940 dan
dihasankan oleh Imām At Tirmidzi).
Sesuai
dengan hadist diatas, apabila seorang guru tidak mampu menggunakan bahasa dengan
baik dan benar dalam pengajaran maka
akan menyulitkan siswa dalam memahami materi pembelajaran. Walaupun tidak ada
unsur kesengajaan untuk menyulitkan siswa. Jika siswa kesulitan memahami
pelajaran maka guru pun akan kerepotan dalam menangani permasalahan tersebut. Oleh karena itu, di dalam hal ini penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar di dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar sangat dianjurkan karena akan memudahkan pemahaman setiap siswa
terhadap materi pembelajaran. Siswa akan cepat menyerap segala materi yang
disampaikan melalui lisan maupun tulisan.
2.
Menghindarkan Siswa dari Kekeliruan dan
Kesalahan Pemahaman Terhadap Sebuah Materi Pembelajaran
Kekeliruan dan kesalahan pemahaman terhadap
materi pembelajaran yang disampaikan guru kerap terjadi dalam kegiatan belajar
mengajar. Banyak hal yang menyebabkan hal itu terjadi. Salah satunya karena penyampaian materi yang berbahasa
tidak sesuai dengan kaidah kebahasaan (PUEBI). Kekeliruan terhadap pemahaman
materi tentu akan menghambat pencapaian tujuan pendidikan secara umum maupun seorang
guru dalam mendidik. Eloklah seorang guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran dengan bahasa yang baik dan benar sehingga tidak membuat siswa
keliru terlebih kesalahan pemahaman atas ilmu yang disampaikan.
3.
Melestarikan Bahasa Indonesia
Tidak semua orang
Indonesia mampu menulis pun berbicara menggunakan bahasa Indonesia dengn baik
dan benar terhadap sesama. Sangat disayangkan jika hal ini terus didiamkan
tanpa adanya penanganan. Menjadi ironi apabila terdapat orang Indonesia tidak mengerti
tentang kaidah kebahasaan yang baik dan benar. Di sinilah peran seorang guru
sangat dibutuhkan untuk melestarikan bahasa Indonesia. Guru harus mampu
menggunakan bahasa Indoneia yang baik dan benar saat kegiatan belajar mengajar
berlangsung. Guru juga harus bisa mengajak, memberi petunjuk dan mengarahkan
siswa untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar jika ingin
berkomunikasi disaat kegiatan belajar mengajar baik dengan bertanya maupun
menjawab. Sesuai dengan firman Allah s.w.t. yang
berbunyi:
وَ لِيُنذِرُوْا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوْا
إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُوْنَ
“Supaya mereka dapat memberi
peringatan kepada kaumnya apabila kaumnya itu telah kembali kepada mereka.
Mudah-mudahan mereka dapat menjaga diri.” (at-Taubah [9]: 122).
Memberi
peringatan yang dimaksudkan dalam ayat ini adalah “mengajar” dan “memberi
petunjuk” ke jalan yang diridhai oleh Allah s.w.t.”
Secara tidak langsung,
proses KBM akan menjadi wadah
penggunaan bahasa Indonesia sesuai kaidah dan aturan meskipun materi yang
disampaikan bukanlah pelajaran bahasa Indonesia.
Setiap tutur kata yang diujarkan maupun kalimat
yang dituliskan seorang guru menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan
diperhatikan oleh siswa. Hal tersebut tentu akan membuat siswa mendengarkan
hingga terbawa menggunakan bahasa yang sama dengan guru tersebut. Sehingga
bahasa Indonesia akan terus lestari. Selain itu, secara tidak langsung seorang
guru telah mengajarkan mengenai penerapan bahasa Indonesia di dalam dunia
pendidikan.
4.
Menumbuhkan Kecintaan Pada Bahasa Indonesia
Penggunaan bahasa Indonesia yang dilakukan
secara intensif disaat proses kegiatan belajar mengajar akan menumbuhkan
kecintaan siswa pada bahasa Indonesia. Terlebih apabila bahasa itu diterapkan
sesuai kaidah kebahasaan yang baik dan benar. Pastilah setiap guru menuturkan
kalimat akan nampak elok di dengar oleh setiap siswa. Pengaruh keelokan bahasa
akan menambah kecintaan para siswa terhadap bahasa Indonesia.
5.
Menjaga Muruah Seorang Guru
Setiap guru harus senantiasa menjaga muruah agar tetap baik dihadapan semua orang
terutama para siswa. Sebab pada hakikatnya seorang guru adalah teladan bagi
siswa maupun masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, menjadi guru harus mampu
bertutur kata baik serta menggunakan bahasa yang baik dan benar. Di dalam hal
ini bahasa yang dimaksud ialah bahasa Indonesia. Mengapa harus bahasa Indonesia?
karena bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan pemersatu bangsa. Di dalam
kegiatan belajar mengajar seorang guru tidak akan terlepas dari aspek yang
disebut dengan “berkomunikasi”. Berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar dalam pengajaran akan membuat pandangan siswa terhadap guru menjadi baik. Mustahil apabila
guru bertutur kata yang baik tetapi membuat pandangan para siswa menjadi buruk.
Ada istilah
mengatakan bahwasanya kepribadian seseorang tergambar melalui bahasa yang
diucapkan. Apabila bahasa yang digunakan baik maka tergambar baik pula pada
diri seorang tersebut begitupun sebaliknya. Selain itu, bertutur dengan bahasa
yang baik juga merupakan sedekah dan dapat menyelamatkan diri dari siksa
neraka. Hal ini sesuai dengan hadist yang berbunyi:
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
الْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ
صَدَقَةٌ
“Tutur kata yang baik adalah sedekah.”
Dari ‘Adi bin Hatim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Dari ‘Adi bin Hatim, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ
بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
“Selamatkanlah
diri kalian dari siksa neraka, walaupun dengan separuh kurma. Jika kalian tidak
mendapatkannya, maka cukup dengan bertutur kata yang baik.”
Bertutur
kata dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar juga sudah pasti mengacu pada
etika dan adab. Sehingga sudah terjamin mengenai perihal kesopanan ketika
menuturkan sesuatu. Oleh sebab itu, seorang guru harus mampu bertutur kata
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar agar tidak terjadi
kesalahpahaman ketika menjelaskan sesuatu kepada siswa. Bertutur kata yang baik
akan mendapatkan timbal balik yang baik pula nantinya.
Itulah
berbagai manfaat penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di dalam
kegiatan belajar mengajar. Beragam hal positif akan didapatkan jika
menggunakannya. Semoga bahasa Indonesia tetap abadi dan bersemayam di hati
serta dicintai para guru dalam mengabdi mencerdaskan putra-putri pertiwi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar