Penyebab
Kegiatan Belajar Mengajar
Tidak
Efektif
Tidak
semua guru mampu menjalankan peran sebagai pendidik dengan lancar. Ada saat
seorang guru mendapatkan hambatan yang sulit untuk diselesaikan. Hambatan yang
dimaksud sebagian besar disebabkan oleh kegitan belajar mengajar yang tidak
efektif. Kegiatan belajar mengajar yang tidak efektif tentu akan membawa
permasalahan kepada berbagai pihak. Misal, akibat pembelajaran yang tidak
efektif membuat guru tidak mampu menyampaiakan semua materi sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan. Akhirnya guru menjadi kewalahan dalam mengejar
ketertinggalan penyampaian materi. Contoh lainnya berasal dari pihak siswa.
Siswa akan sedikit bahkan kurang bisa dalam memahami segala materi yang
disampaikan seorang guru. Kemudian permasalahn akan merambat pada pihak wali
siswa yang tidak puas karena siswa tidak mendapatkan hasil sesuai dengan
harapan.
Ketidakmaksimalan
karena ketidakefektifan pembelajaran ini tentu saja akan mengakibatkan tujuan
utama belajar menjadi tidak terapai. Tujuan untuk mendapatkan pengetahuan,
penanaman konsep dan pengetahuan, serta penanaman sikap. Adapun tujuan belajar
menurut taxonomy bloom dan simpson diantaranya capaian kognitif (pencapian
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, sintesa, evaluasi), capaian afektif
(capaian belajar mengenai sikap, minat, nilai), dan capaian psikomotor (capaian
kesiapan belajar, gerakan terbimbing, kreativitas). Sangat mustahil jika
capaian tentang belajar ingin diwujudkan dengan kondisi kegiatan belajar
mengajar yang tidak efektif. Oleh sebab itu, setiap guru harus mengetahui
berbagai hal yang telah menyebabkan kegiatan belajar mengajar menjadi tidak
efektif. Mengetahui penyebab akan membuat seorang guru menemukan solusi dan
mampu memanfaatkan waktu mengajar dengan baik. Karena Allah telah berfirman
mengenai waktu dalam QS. Al-Asr yang berbunyi:
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
إِنَّ الْإِنْسَانَ
لَفِي خُسْرٍ وَالْعَصْرِ
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Artinya:
1.
Demi
masa.
2.
Sesungguhnya
manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3.
Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati
supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
(QS. Al-'Ashr. :1-3)
Lalu,
apa saja hal-hal yang kerap menyebabkan kegiatan belajar tidak efektif atau
membuang buang waktu? Berikut adalah tiga hal yang menyebabkan kegiatan belajar
mengajar tidak efektif.
1.
Pemberian
Hukuman yang Tidak Menyelesaikan Masalah
Bukan
sesuatu yang aneh dalam kegiatan pembelajaran bilamana terjadi peritiwa hukuman.
Hukuman yang dimaksud biasanya dilakukan oleh guru. Hukuman dijatuhkan seorang
guru dikarenakan siswa membuat kesalahan. Kesalahan berupa pelanggaran menaati peraturan
yang telah disetujui bersama. Misal, larangan makan disaat KBM (Kegiatan
Belajar Mengajar), larangan berceloteh disaat guru menjelaskan materi, kesalahan
tidak mengerjakan tugas tepat waktu dan terlambat datang ke kelas. Empat hal tersebut
menjadi sebab dijatuhkannya hukuman kepada siswa. Tetapi di dalam penerapan
hukuman, guru terkadang melakukan kesalahan. Kesalahan paling mendasar ialah pemberian
hukuman yang tidak menyelesaikan masalah. Seperti melarang siswa masuk kelas
ketika datang terlambat. Tak jarang guru memberikan hukuman seperti itu.
Padahal hukuman seperti itu bukanlah keputusan yang tepat dan bijak. Fakta
dilapangan telah membuktikan, kebanyakan siswa yang sering datang terlambat dan
terkena hukuman larangan masuk kelas justru merasa senang dan bebas. Hanya sedikit
siswa yang memiliki kesadaran merasa dirugikan ataupun malu atas pemberian hukuman.
Esensi hukuman yang harusnya menjerakan para pelanggar, malah membuat senang. Hukuman
yang harusnya membuat para pelanggar tidak kembali datang terlambat, malah
membuat siswa menjadi kebiasaan dan keenakan tidak menerima pengajaran dari guru.
Akhirnya, KBM menjadi tidak efektif. Oleh karena itu, guru harus pandai dan
bijak dalam menentukan hukuman yang akan diberikan pada siswa.
2.
Pemberian
Kualitas Tugas yang Tidak Sesuai dengan kemampuan siswa
Setiap
guru harus mengetahui seluruh kemampuan yang dimiliki siswa. Pengetahuan
mengenai kemampuan siswa dapat menjadi tolok ukur dalam memberikan tugas. Guru
tidak boleh asal dalam memberikan tugas kepada siswa. Jika asal maka dampak
yang timbulpun bisa merugikan. Salah satunya ialah KBM menjadi tidak efektif.
Bayangkan saja ketika setiap siswa yang telah dilatih mengisi soal UN diberikan
tugas mengisi kumpulan soal olimpiade. Wajar saja apabila siswa tidak dapat
mengerjakan tugas. Sepanjang waktu pengerjaan bisa saja siswa itu tidur atau
hanya melihat-lihat tanpa ada semangat dalam mengisi soal olimpiade. Tentu saja
hal ini akan membuat KBM tidak efektif. Kemampuan memberikan tugas kepada siswa
sangat diperlukan seorang guru. Pemberian tugas menjadi sarana guru
mengevaluasi kemampuan pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan.
3. Membicarakan hal yang tidak penting
saat mengajar
Dalam
proses KBM, pastilah guru berbicara. Berbicara untuk menjelaskan materi
pembelajaran kepada seluruh siswa. Segala pengetahuan positif yang diketahui
oleh guru tentu akan diberikan kepada siswa. Namun, terkadang guru menyampaikan
sesuatu yang tidak perlu dibicarakan panjang lebar. Seperti ketika menyampaikan
sebuah materi, tak jarang guru berbicara melebar jauh dari topik yang
sebenarnya sedang disampaikan. Membicarakan hal diluar topik pembahasan bukan
sesuatu yang baik apabila terlalu dominan dilakukan. Membicarakan hal diluar
topik justru akan membuat pembelajaran menjadi tidak efektif.
Itulah ketiga hal
yang menjadi penyebab KBM menjadi tidak efektif. Lebih baik ketiga hal tersebut
dihindari oleh setiap guru. Guru wajib berinovasi dan berpikir cerdas dalam
menentukan sesuatu yang ingin dilakukan dalam KBM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar