Spirit Literasi Bangsa Indonesia
Spirit
berarti semangat. Adapun secara bahasa yang dimaksud dengan literas yakni
keberaksaraan (kemampuan menulis dan membaca). Secara istilah yang dimaksud
dengan literasi adalah kemampuan melek huruf (aksara) yang di dalamnya mencakup
kemampuan menulis dan membaca. Makna literasi juga termasuk dalam kemampuan
untuk mengenali dan memahami berbagai ide yang disampaikan melalui video
ataupun gambar. Jadi, spirit literasi adalah semangat berkemampuan membaca dan
menulis secara berkelanjutan. Membaca maupun menulis dilakukan tanpa henti dan
jeda. Sehubungan pula dengan spirit literasi, bagaimana kondisi terkini
semangat yang dimiliki bangsa Indonesia terhadap budaya literasi? Apakah bangsa
Indonesia sangat antusias menjalankan? Atau antusias menggalakkan tetapi tidak
menerapkan?
Menurut
reportase yang dimuat di koran republika, budaya literasi bangsa Indonesia
masih sangat rendah. Ketua Forum
Pengembangan Budaya Literasi Indonesia Satria Darma mengatakan, berdasarkan
survei banyak lembaga internasional, budaya literasi masyarakat Indonesia kalah
jauh dengan negara lain di dunia. Banyak pakar dan ahli bahasa yang menyebutkan
bahwa bangsa Indonesia belum merdeka dari belenggu kemalasan untuk berliterasi. Penelitian yang dilakukan oleh Programme for
International Student Assessment (PISA) pada 2012 menunjukkan, Indonesia
menduduki peringkat 60 dengan skor 396 dari total 65 peserta negara untuk
kategori membaca. Hasil ukur membaca ini mencakup memahami, menggunakan, dan
merefleksikan dalam bentuk tulisan. Skor rata-rata internasional yang
ditetapkan oleh PISA sendiri adalah sebesar 500.
Capaian itu tentu turun dibandingkan peringkat Indonesia pada
2009 di urutan 57 dengan skor 402 dari total 65 negara. Pada tahun tersebut,
skornya memang naik tetapi peringkatnya turun. Sedangkan pada 2006, Indonesia
menduduki peringkat membaca 48 dengan skor 393 dari 56 negara. Di kawasan Asia Tenggara, kemampuan terbaik literasi
membaca pada penelitian PISA tahun 2012 dipegang oleh Singapura yang menduduki
peringkat ke 3 dengan perolehan skor 542. Adapun negara tetangga Malaysia ada
di atas Indonesia dengan peringkat 59 dengan skor 398.
Berdasarkan
data nyata dipaparkan oleh berbagai penelitian seperti yang tercantum di atas
dapat diketahui bahwa spirit literasi bangsa Indonesia masih sangat rendah. Pencapaian
ini sungguh ironi dan sangat disayangkan bangsa Indonesia masih berada di bawah
negara yang sebenarnya dahulu belajar pada kita. Apabila budaya literasi terus
menerus stagnan terlebih menurun maka bangsa Indonesia dapat dipastikan akan
tertinggal jauh dari negara lain. Sekadar mimpi bangsa Indonesia yang
digembar-gemborkan akan menjadi negara super power di dunia. Sulit untuk
menjadi negara maju jika kemauan berliterasinya kurang. Begitu banyak manfaat
dari budaya literasi yang dapat bangsa Indonesia petik secara cuma-cuma,
seperti bermanfaat untuk menambah kosa kata atau perbendaharaan kata setiap
warga negara, mengoptimalkan kerja otak, meningkatkan focus dan konsentrasi,
mengembangkan kemampuan verbal, melatih kemampuan berpikir dan menganalisa,
meningkatkan kemampuan interpersonal, menambah wawasan dan informasi baru, dan
lain-lain.
Spirit
literasi bangsa Indonesia perlu kembali dipompa mengingat cita-cita dan harapan
besar jutaan masyarakatnya yang menginginkan adanya kemajuan di era miliineal
ini. Seluruh masyarakat bangsa Indonesia perluberpern aktif mensosialisasikan,
mengamalkan, dan membiasakan budaya literasi menjadi agenda rutin setiap hari.
Membiasakan berliterasi setiap hari seperti sekadar membaca buku ataupu menulis
merupakan sesuatu yang sangat berharga. Jika spirit literasi ini berhasil
tertanamkan di jiwa bangsa Indonesia maka bukan tidak mungkin negara Indonesia
akan betul-betul menjadi negara maju di dunia Internasional. Sebagaimana firman
Allah swt yang berbunyi:
إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا
بِأَنْفُسِهِمْ
Artinya:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS.ar-Ra’d:11)
Maksudnya,
jika bangsa Indonesia terus menerus stagnan pada spirit literasi yang rendah
seperti sekarang maka mustahil menjadi negara maju tetapi jika bangsa Indonesia
ada kehendak merubah spirit literasi menjadi semangat berapi-api (meningkatkan
semangat literasi) maka tidak mustahil untuk maju. Allah mengetahui segala apa
yang bangsa Indonesia kerjakan. Oleh karena itu, dengan diiringi usaha berliterasi
insyaallah Allah akan membantu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar