Sabtu, 20 Oktober 2018

Spirit Literasi Bangsa Indonesia


Spirit Literasi Bangsa Indonesia
Spirit berarti semangat. Adapun secara bahasa yang dimaksud dengan literas yakni keberaksaraan (kemampuan menulis dan membaca). Secara istilah yang dimaksud dengan literasi adalah kemampuan melek huruf (aksara) yang di dalamnya mencakup kemampuan menulis dan membaca. Makna literasi juga termasuk dalam kemampuan untuk mengenali dan memahami berbagai ide yang disampaikan melalui video ataupun gambar. Jadi, spirit literasi adalah semangat berkemampuan membaca dan menulis secara berkelanjutan. Membaca maupun menulis dilakukan tanpa henti dan jeda. Sehubungan pula dengan spirit literasi, bagaimana kondisi terkini semangat yang dimiliki bangsa Indonesia terhadap budaya literasi? Apakah bangsa Indonesia sangat antusias menjalankan? Atau antusias menggalakkan tetapi tidak menerapkan?
Menurut reportase yang dimuat di koran republika, budaya literasi bangsa Indonesia masih sangat rendah. Ketua Forum Pengembangan Budaya Literasi Indonesia Satria Darma mengatakan, berdasarkan survei banyak lembaga internasional, budaya literasi masyarakat Indonesia kalah jauh dengan negara lain di dunia. Banyak pakar dan ahli bahasa yang menyebutkan bahwa bangsa Indonesia belum merdeka dari belenggu kemalasan untuk berliterasi. Penelitian yang dilakukan oleh Programme for International Student Assessment (PISA) pada 2012 menunjukkan, Indonesia menduduki peringkat 60 dengan skor 396 dari total 65 peserta negara untuk kategori membaca. Hasil ukur membaca ini mencakup memahami, menggunakan, dan merefleksikan dalam bentuk tulisan. Skor rata-rata internasional yang ditetapkan oleh PISA sendiri adalah sebesar 500.
Capaian itu tentu turun dibandingkan peringkat Indonesia pada 2009 di urutan 57 dengan skor 402 dari total 65 negara. Pada tahun tersebut, skornya memang naik tetapi peringkatnya turun. Sedangkan pada 2006, Indonesia menduduki peringkat membaca 48 dengan skor 393 dari 56 negara. Di kawasan Asia Tenggara, kemampuan terbaik literasi membaca pada penelitian PISA tahun 2012 dipegang oleh Singapura yang menduduki peringkat ke 3 dengan perolehan skor 542. Adapun negara tetangga Malaysia ada di atas Indonesia dengan peringkat 59 dengan skor 398.
Berdasarkan data nyata dipaparkan oleh berbagai penelitian seperti yang tercantum di atas dapat diketahui bahwa spirit literasi bangsa Indonesia masih sangat rendah. Pencapaian ini sungguh ironi dan sangat disayangkan bangsa Indonesia masih berada di bawah negara yang sebenarnya dahulu belajar pada kita. Apabila budaya literasi terus menerus stagnan terlebih menurun maka bangsa Indonesia dapat dipastikan akan tertinggal jauh dari negara lain. Sekadar mimpi bangsa Indonesia yang digembar-gemborkan akan menjadi negara super power di dunia. Sulit untuk menjadi negara maju jika kemauan berliterasinya kurang. Begitu banyak manfaat dari budaya literasi yang dapat bangsa Indonesia petik secara cuma-cuma, seperti bermanfaat untuk menambah kosa kata atau perbendaharaan kata setiap warga negara, mengoptimalkan kerja otak, meningkatkan focus dan konsentrasi, mengembangkan kemampuan verbal, melatih kemampuan berpikir dan menganalisa, meningkatkan kemampuan interpersonal, menambah wawasan dan informasi baru, dan lain-lain.
Spirit literasi bangsa Indonesia perlu kembali dipompa mengingat cita-cita dan harapan besar jutaan masyarakatnya yang menginginkan adanya kemajuan di era miliineal ini. Seluruh masyarakat bangsa Indonesia perluberpern aktif mensosialisasikan, mengamalkan, dan membiasakan budaya literasi menjadi agenda rutin setiap hari. Membiasakan berliterasi setiap hari seperti sekadar membaca buku ataupu menulis merupakan sesuatu yang sangat berharga. Jika spirit literasi ini berhasil tertanamkan di jiwa bangsa Indonesia maka bukan tidak mungkin negara Indonesia akan betul-betul menjadi negara maju di dunia Internasional. Sebagaimana firman Allah swt yang berbunyi:
إِنَّ اللّهَ لاَ يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنْفُسِهِمْ
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS.ar-Ra’d:11)
Maksudnya, jika bangsa Indonesia terus menerus stagnan pada spirit literasi yang rendah seperti sekarang maka mustahil menjadi negara maju tetapi jika bangsa Indonesia ada kehendak merubah spirit literasi menjadi semangat berapi-api (meningkatkan semangat literasi) maka tidak mustahil untuk maju. Allah mengetahui segala apa yang bangsa Indonesia kerjakan. Oleh karena itu, dengan diiringi usaha berliterasi insyaallah Allah akan membantu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara untuk Menghafal Al quran yang Baik

Cara untuk Menghafal Al quran yang Baik Sebagian besar Pondok Pesantren atau Boarding School di Indonesia menetapkan kebijakan untuk pa...