Utamakan
Bahasa Indonesia-Lestarikan Bahasa Daerah
Kuasai Bahasa Asing
Indonesia merupakan
negara besar yang memiliki banyak keberagaman. Salah satu keberagaman itu
terdapat pada bahasa. Bahasa yang dimaksud ialah bahasa daerah. Indonesia
seperti rumah bagi berbagai macam bahasa daerah. Menurut Badan Pengembangan
Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan Kebudayaan, bahasa daerah yang terdata
pada tahun 2018 sebanyak 652. Papua menjadi daerah yang menyumbang banyak
keragaman bahasa di Indonesia yakni sebanyak 384 bahasa daerah.
Keragaman bahasa sudah
mutlak melekat pada bangsa Indonesia tetapi tak menyurutkan persatuan dan
kesatuan kehidupan bernegara. Masyarakat Indonesia sangat toleran terhadap
sesama putra dan putri bangsa. Tidak pernah membeda-bedakan seseorang meskipun
dari segi bahasa jelas tak sama. Masyarakat Indonesia dilingkupi jiwa
persaudaraan bhineka tunggal ika yang tertanam pada hati setiap pribadi.
Toleransi juga diperkuat dengan hadirnya bahasa pemersatu dan penumbang
keberagaman yang membuat kokoh tali persaudaraan. Bahasa pemersatu yang lahir
pada saat peristiwa sumpah pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Bahasa yang dimaksud
yakni bahasa Indonesia. Bahasa yang juga di cantumkab pada teks sumpah pemuda
poin ketiga, “… Menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.” Bahasa
pemersatu yang telah diambil sumpah oleh para pemuda untuk dijunjung tinggi.
Diketahui bersama,
sejak dahulu kala melalui sumpah pemuda bahasa Indonesia telah dijunjung
bersamaa, hingga kini tetap dijunjung dan sedang diperjuangkan menjadi bahasa
Internasional. Bahasa Indonesia akan semakin spesial dihati masyarakat
Indonesia dengan adanya cita-cita menginternasionalisasikan bahasa Indonesia. Ada
tiga hal yang dapat dilakukan untuk menjayakan
bahasa Indonesia di tingkat Internasional. Tiga hal tersebut ialah
mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa Indonesia, dan menguasai
bahasa asing.
Utamakan
Bahasa Indonesia
Usaha menjadikan bahasa
Indonesia menjadi bahasa Internasional tidak akan berhasil apabila masyarakatnya
sendiri bersikap acuh. Jika masyarakat bersikap acuh terhadap bahasa Indonesia
maka secara tidak langsung telah menganggap bahasa Indonesia itu mudah
(sehingga tak perlu belajar secara mendalam) dan bahasa Indonesia itu bukan
bahasa utama (meskipun penggunaannya dicampur dengan bahasa lain tidak menjadi
masalah). Pada kenyataannya, fenomena yang terjadi saat ini memang tak berbeda
jauh dengan dua hal yang telah disebutkan. Banyak masyarakat yang tidak
mengutamakan dan menerapkan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Misal,
penulisan pengingat di tempat-tempat umum (seperti, male/female pada toilet) atau penulisan pemberitahuan (seperti, tulis x jika cancel makan). Selain itu, banyak masyarakat yang mencampuradukkan
pelafalan bahasa Indonesia dengan bahasa asing ataupun bahasa tidak baku. Dua
fenomena penggunaan bahasa secara tertulis dan lisan seperti di atas seharusnya
tidak dilakukan mengingat bahasa Indonesia yang sedang diperjuangkan menjadi
bahasa Internasional. Oleh karena itu, mulailah untuk mengutamakan bahas
Indonesia dimanapun dan apapun kondisinya.
Lestarikan
Bahasa Daerah
Keunikan bahasa daerah
akan membuat masyarakat asing tertarik dengan negara Indonesia. Terlebih lagi
jika masyarakat asing mengetahui keunikan bahasa di Indonesia yang disatukan
oleh bahasa pemersatu yakni bahasa Indoensia, maka tak menutup kemungkinan
bahasa Indonesia akan menarik minat orang asing untuk dipelajari. Ketika orang
asing tertarik dengan bahasa daerah di Indonesia otomatis juga akan mempelajari
bahasa yang dapat berkomunikasi langsung dengan penutur bahasa daerah tersebut.
Pada dasarnya pula, bahasa Indonesia merupakan serapan dari berbagai macam
bahasa daerah di Indoenesia. Oleh karena itu, penting bagi setiap warga negara
Indonesia tetap melestarikan bahasa daerah yang juga merupakan harta warisan
luhur bangsa.
Kuasai
Bahasa Asing
Demi mewujudkan
cita-cita menduniakan bahasa Indonesia. Penting untuk menguasai berbagai bahasa
asing dalam berkomunikasi untuk mempromosikan dan mengajarkan bahasa Indonesia
kepada warga asing. Karena mustahil apabila promosi dilakukan dengan
menggunakan bahasa Indonesia langsung kepada penduduk asing. Selain itu, proses
pembelajaran bahasa Indonesia kepada orang-orang asing perlu menggunakan bahasa
mereka. Dengan memberikan pengajaran bahasa Indonesia dengan bahasa asing yang
mereka pahami maka akan membuat paham orang asing yang belajar bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, sebagai warga negara Indonesia haruslah menguasai
bahasa asing demi menjayakan bahasa Indonesia di dunia.
Itulah tiga hal yang harus
diketahui dan dipahami bersama. Betapa penting untuk mengutamakan bahasa Indonesia
dimanapun berada dan dengan siapapun berkomunikasi, melestarikan bahasa daerah
dengan memperkenalkan pada masyarakat dunia, dan menguasai bahasa asing sebagai
sarana berkomunikasi dalam meluaskan pemahaman mengenai bahasa Indonesia pada
orang asing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar