Minggu, 28 Januari 2018

KISAH MENARIK DAN INSPIRATIF MENGAJAR TPQ DI TPQ MIFTAHUL HUDA

KISAH MENARIK DAN INSPIRATIF MENGAJAR TPQ
DI TPQ MIFTAHUL HUDA


GENERASI MUDA PENEGAK AGAMA ALLAH

           

Dimanapu dan kapanpun kita berada wajib melakukan kegiatan dakwah serta menegakan nama Allah swt. Itulah kewajiban seorang muslim. Saling berbagi, menyayangi dan menghormati ciri utama muslim yang baik. Generasi penerus bangsa harus dididik sebaik mungkin agar bangsa Indonesia memiliki generasi emas yang

sholeh juga cerdas. Bangsa Indonesia juga dapat menjadi negara yang maju apabila dipimpin dan dikelola oleh manusia yang jujur serta berakhlak tinggi.
            Dimulai dari sinilah para anak-anak dididik pengetahuan agama islam. Menjadi awal tonggak yang mengokohkan bangunan/ rencana besar bangsa Indonesia agar menjadi negara yang maju. Setiap anak diberi pengetahuan keagamaan yang banyak dan berkualitas. Mengaji al quran dan mengkaji ilmu fiqih menjadi aktivitas utama TPQ Miftahul Huda. Program hafalan juz 30 mulai dilaksanakan sehingga dibutuhkan kesabaran ekstra dalam mendidik anak-anak yang mayoritas masih duduk di bangku SD (Sekolah Dasar).
            Disinilah saya banyak belajar dan memahami bahwa kemampuan dari setiap anak berbeda. Setiap anak memiliki cara belajarnya masing-masing. Keunikan dan keberagaman cara belajar lahir dari sini. Melatih cara berpikir seoang guru serta dituntut kreatif agar setiap anak tidak bosan dalam melangsungkan pembelajaran agama.
            Para generasi penerus bangsa ini sangat bersemangat dalam belajar agama. Terlebih lagi banyak anak yang hyperaktif sehingga membuat guru ngaji kewalahan termasuk saya. Tterkadang disaat sedang membimbing anak-anak mengaji ada saja yang bercanda hingga menangis. Seperti kejadian pada tanggal 24 Januari 2018. Disaat saya mengajarkan seorang anak mengaji, dari kejauhan ada seorang anak yang bertengkar dengan teman sebaya dikarenakan sandalnya dilemparkan jauh dari tempat semula. Sungguh kejadian yang menjengkelkan dan menguji kesabaran. Kesabaran ekstra harus ditingkatkan dan dimunculkan agar segala macam permasalahan dapat teratasi dengan baik.
            TPQ Miftahul Huda juga menyelenggarakan program hafalan juz 30 yang ditujukan kepada peserta didik yang mengaji di tingka Al quran. Program ini sangat membantu saya karena bisa berkesempatan muroja’ah juz 30 sembari mengajar di TPQ.
Mencari peluang untuk menghafal Al quran cukup sulit karena lingkungan yang kurang kondusif. Oleh sebab itu, mengajar di TPQ lah tempat paling sempurna untuk menghafal Al quran.
            Setiap saya mengajar di TPQ Miftahul Huda, saya selalu memulai dengan nansihat ataupun motivasi keagamaan. Seperti kenikmatan para penghafal Al quran, keutamaan menuntut ilmu dan keutamaan belajar serta mengajarkan Al quran pada setiap anak. Hal itu selalu membuat setiap anak termotivasi dan semakin antusias ketika saya mengajar di TPQ tersebut. Sungguh menyenangkan dan menantang setiap kali tampil mengajar di TPQ Miftahul Huda.

            Terdapat satu pengalaman unik juga ketika pertama kali meminta izin ke ustaz untuk membantu mengajar di TPQ. Saat itu saya mendatangi seorang ustaz muda yang sedang duduk di dalam masjid. Saya menyalami ustaz tersebut sekaligus meminta izin mengajar. “Assalamualaikum Ustaz.” Ujar saya mengucapkan salam. “Waalaikumussalam, ini teh Iqbal? Kumaha damang? Tara katingalian geuning, kaman wae?” ujar sang Ustaz. “Muhun Ustaz, ini teh Iqbal. Sae pisan atuh Taz... Iqbal teh karek uih ti Surabaya... kuliah diditu.” Ujar saya menjawab. Begitulah seterusnya kami berdua bercakap-cakap menggunakan bahasa Sunda. Saya dengan Ustaz muda tersebut memanglah akrab semenjak duduk di bangku SD telah belajar banyak darinya. Setelah bercakap-cakap banak, akhirnya sang Ustaz muda tersebut menanyakan maksud dan tujuan saya menemuinya. Saya segera memberikan penjelasan bahwasanya terdapat tugas dari kampus untuk mengajar ngaji. Sang Ustaz pun menanggapi dengan baik dan mempersilahkan. Sang Ustaz pun memberi opsi mengenai waktu pelaksanaan mengajar ngaji. Sang Ustaz memberikan pilihan wakttu pelaksanaan antara pukul lima sore sampai maghrib atau setelah isya sampai jam sembilan malam. Saya terdiam sejenak dan terheran-heran. Keheranan itu sangat beralasan karena saya berniat mengajar ngaji anak-anak bukan orang dewasa. Sepengetahuan saya pukul lima sampai sembilan merupakan waktunya para santri salaf mengaji dan belajar  kitab. Setelah terdiam cukup lama, saya menanyakan kembali kepada sang Ustaz muda tersebut. Ternyata benar saja sang Ustaz memberikan opsi kepada saya untuk mengajar para santri. Disinilah saya  meluruskan bahwasanya saya berkeinginan mengajar anak-anak menagaji. Setelah itu barulah sang Ustaz muda tersebut paham dan angsung memberikan izin untuk mengajar anak-anak mengaji.  Waktu pelaksanaannya yakni dri pukul 14.30 s.d 16.30 WIB. Saya pun menyetujui ucapan sang Ustaz muda tersebut. Akhirnya saya dapat mengajar di TPQ Miftahul Huda selama 6 hari.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cara untuk Menghafal Al quran yang Baik

Cara untuk Menghafal Al quran yang Baik Sebagian besar Pondok Pesantren atau Boarding School di Indonesia menetapkan kebijakan untuk pa...